Contoh Teks Ceramah Tema Keagamaan


Bahasa Indonesia Ceramah
Bahasa Indonesia Ceramah
Ada tugas membuat teks ceramah mengenai keagamaan? tenang saja, dalam artikel kali ini saya akan membagikan kepada kalian teks ceramah mengenai ramadhan. Baiklah langsung saja di baca dan kalian dapat menggunakan teks ceramah berikut ini sebagai tugas kalian, namun alangkah baiknya kalau membuat sendiri, bukan?

Ramadhan sebentar lagi 
Ramadhan sudah di depan mata. Sebentar lagi bulan yang penuh kemuliaan itu datang menghampiri kita. Oleh karena itu sudah selayaknya bagi seorang muslim mempersiapkan diri untuk mendapatkan keutamaan bulan mulia tersebut. Entah sudah berapa banyak Ramadhan yang telah kita sia-siakan. Oleh karena itu sudah saatnya Ramadhan kali ini kita harus memanfaatkannya dengan semaksimal mungkin. Diantara keutamaaan Ramadhan adalah sebagaimana sabda Rasulullah: 
“Jika datang (bulan) Ramadhan, maka dibuka pintu-pintu syurga, ditutup pintu-pintu neraka, dan para syetan dibelenggu” (Riwayat Bukhari 1098, Muslim 1079) 
MEMANFAATKAN MOMENTUM RAMADHAN
Banyak amalan utama, yang semestinya dipersiapkan oleh setiap diri kaum muslimin dalam menyambut Ramadhan, diantaranya adalah;
1. Shaum Ramadhan
Bulan Ramadhan identik dengan shaum. Bahkan banyak orang yang menamai bulan ini dengan nama bulan puasa. Dan Shaum di bulan Ramadhan itu merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh kaum muslimin, bahkan ini termasuk salah satu dari 5 rukun Islam yang merupakan dasar atau pondasi yang agama ini dibangun diatasnya. Allah berfirman:
‘Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (Al Baqarah :183) 
Akan tetapi masih kita jumpai, banyak kaum muslimin yang melalaikan kewajiban yang besar ini. Banyak kaum muslimin yang dengan sengaja meninggalkan kewajiban ini. Mereka dengan enaknya, dan tanpa merasa bersalah mereka makan dan minum pada siang hari bulan Ramadhan. 
Manfaat dari shaum Ramadhan adalah untuk membentuk insan yang bertaqwa, sebagaimana disebut dalam ayat diatas. Sehingga target dari shaum Ramadhan adalah membentuk karakter muslim yang selalu taat kepada Allah, dalam melakasanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. 
Puasa yang disyari'atkan Allah bukan hanya sebatas meninggalkan makan dan minum saja, serta tidak memperturutkan syahwat. Puasa adalah meninggalkan seluruh anggota badannya dari dosa, mempuasakan lisannya dari perkataan dusta, kotor dan keji, mempuasakan perutnya dari makan dan minum, serta mempuasakan kemaluannya. Jika berbicara, orang yang berpuasa akan berbicara dengan perkataan yang tidak merusak puasanya, sehinga jadilah perkataannya amal yang shalih. Rasulullah J bersabda:
"Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan (tetap) mengamalkannya, maka tidaklah Allah butuh atas dia meninggalkan makanan dan minumannya (puasanya)" (Riwayat Bukhari, dari Abu Hurairah) 
2. Shalat Di Bulan Ramadhan
Dengan datangnya bulan Ramadhan, hendaknya dijadikan momentum bagi kaum muslimin, untuk meningkatkan semangat dan kesadaran dalam menjaga shalat kita. Terutama shalat-salat fardhu. Karena masih banyak diantara kaum muslimin yang meninggalkan shalat. Padahal shalat merupakan amal yang agung, dan merupakan salah satu rukun Islam. Rasulullah J bersabda:
“Amal yang pertama kali dihisab pada hari kiamat dari seorang hamba adalah shalatnya. Jika shalatnya baik maka telah sukses dan beruntunglah ia, sebaliknya jika rusak, sungguh telah gagal dan merugilah ia.” (Riwayat Tirmidzi,dengan sanad Shahih  )
Sungguh aneh apa yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin. Mereka mengerjakan shaum ramadhan, akan tetapi mereka meninggalkan shalat. Padahal jika kita meninggalkan shalat maka kita terancam kafir. Sabda Rasulullah J:
“Sesungguhnya tali penghubung antara seseorang dengan syirik dan kafir, adalah meninggalkan shalat” (Riwayat Muslim, dari Jabir ) 
Selain shalat wajib juga shalat-shalat sunnah lainnya. Terutama shalat tarawih berjama’ah. Rasululah J bersabda:
“Barangsiapa yang shalat (malam) pada bulan Ramadhan, karena iman dan mengharap balasan, maka dia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Riwayat Bukhari-Muslim)
Akan tetapi shalat yang dikerjakan haruslah sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Nabi J. Dikerjakan dengan penuh khusyu’ dan tuma’ninah. Tidak seperti yang dilakukan sebagian orang yang mengerjakan shalat tanpa tuma’ninah; dengan tergesa-gesa. 
3. Menunaikan Zakat
Zakat juga salah satu rukun Islam, yang merupakan salah satu pondasi dasar agama ini. Yaitu menunaikan zakat fithri yang dibayar pada akhir bulan Ramadhan. Adapun besarnya adalah 1 Sha’ atau yang setara dengan 2,5 Kg /3,5 Liter berupa makanan pokok. 
“Rasulullah J mewajibkan zakat fithri sebanyak satu sha’ korma atau satu sha’ gandum atas hamba dan orang merdeka, baik kecil atau besar dari kalangan kaum muslimin” (Riwayat Bukhari 3/291, Muslim 984) 
Selain itu Bulan Ramadhan ini dijadikan momentum pula untuk menunaikan zakat maal, bagi mereka yang telah mencapai nishab. Karena zakat maal ini masih banyak dilalaikan oleh sebagian besar orang kaya dari kalangan kaum muslimin. 
4. Memperbanyak Amal Shalih
Bulan Ramadhan adalah ladang subur untuk menebarkan beragam amal shalih. Mulai dari tilawah Al Qur’an, sedekah, memberi makanan untuk berbuka puasa, dan amalan-amalan lainnya. Rasulullah J bersabda:
“Barangsiapa yang memberi buka orang yang berpuasa, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun” (Riwayat Ahmad 4/144, Tirmidzi 904, Ibnu Majah 1746, Ibnu Hibban 895, dengan sanad shahih). 
Allah berfirman:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (Al Baqarah : 261) 
5. Menggapai Lailatul Qadr
Lailatul qadr adalah malam yang sangat mulia. Allah berfirman:
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan” (Al Qadr :3)
lailatul qadr turun tiap bulan Ramadhan, terutama pada sepuluh malam terakhir. Rasululah J bersabda:
“Carilah Lailatul Qadr pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan” [Riwayat Bukhari 2020, Muslim 1169]
Terutama lagi pada sepuluh hari terakhir yang ganjil sebagaimana hadits ‘Aisyah  Nabi bersabda:
“Carilah malam Lailatul Qadr di malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan [Riwayat Bukhari 2017, Muslim 1169) 
Karena begitu mulia dan agungnya malam itu, maka hendaknya seorang muslim bersemanagat dan berlomba-lomba menghidupkan malam Lailatul Qadr dengan memperbanyak amal ibadah dan ketaatan, seperti shalat, membaca Al Qur’an, shadaqah dan sebagainya, disaat mayoritas manusia lalai menyibukan diri persiapan hari raya. Semoga kita tidak lalai seperti mereka. 
“Apabila Rasulullah memasuki sepuluh hari terakhir (Ramadhan), maka beliau mengencangkan kainnya (menjauhi istrinya), menghidupkan malamnya dan membangunkan para istrinya” (Riwayat Bukhari 2024, Muslim 1174) 
6. Umrah di Bulan Ramadhan
Ini tentunya bagi mereka yang mampu mengadakan perjalanan umrah. Umrah adalah ibadah yang sangat agung terutama jika dilaksanakan pada bulan Ramadhan. Rasulullah J bersabda:
“Sesungguhnya pahala umrah di bulan Ramadhan, sama dengan pahala melaksanakan haji sekali atau bahkan haji bersamaku” (Riwayat Bukhari 1657) 
Akan tetapi, meskipun pahal;anya sama dengan haji, ini bukan berarti menghapuskan kewajiban haji itu sendiri bagi mereka yang mampu menjalankannya. Demikian pendapat yang rajih dalam masalah ini. 
PENUTUP
Demikianlah sedikit penjelasan tentang beberapa amalan-amalan yang hendaknya dipersiapkan olehh seorang muslim dalam menyambut datangnya Ramadhan. Ramadhan adalah kesempatan emas bagi kita untuk menanam amal. 
Janganlah kita lewati dengan sesuatu yang sia-sia. Apalagi hal tersebut merupakan suatu maksiat yang bisa menghapus pahala puasa kita. Rasulullah J bersabda:
“Berapa banyak orang yang berpuasa, bagian (yang diperoleh) daripuasanya hanyalah lapar dan haus (semata)” (Riwayat Ibnu Majah 1.539, Ahmad 2/441, dengan sanad shahih) 
Sekali lagi manfaatkan momentum Ramadhan tahun ini. Karena kita tidak tahu barang kali tahun ini merupakan Ramadhan terakhir bagi kita, di mana kita tidak bisa mendapati kembali Ramadhan tahun berikutnya.
Nah itu tadi contoh teks ceramah dengan tema keagaaman yang mengambil judul Ramadhan Sebentar Lagi. Semoga bermanfaat ya, jangan lupa tinggalkan komentarnya. Terima kasih. 

Tidak ada komentar