Kumpulan Puisi Tentang Politik dan Hukum

Kumpulan Puisi Tentang Politik dan Hukum - Puisi berikut yang akan saya sajikan kepada Anda merupakan puisi karangan dari siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1 Lasem dan merupakan anak didik saya. Walaupun mereka masih kelas X namun dalam pembuatan puisi tentang politik dan hukum sangatlah menyentuh dan bagus dalam kata tiap kata. Baik langsung saja kita baca puisinya.

Kumpulan Puisi Tentang Politik dan Hukum

#1 Puisi Hanya Janji Manis yang Diberikan
Hanya Janji Manis yang Diberikan

Apakah gunanya janji
Bila janji itu tak lagi terhiraukan
Di tengah kenyataan persoalannya
Ya………..
Memang,janji itu tak lagi terhiraukan
Oleh para pejabat yang menginginkan keuntungan
Hanya kata-kata yang menjadi senjata
Promosi jadi modal utama
Bagi mereka itu semua bukan subuah tantangan ataupun halangan
Karena
Itu semua hanya janji manis palsu yang diberikan
Semua itu terlihat nyata
Di setiap sudut jalan
Terpapar meriah sebuah poster
Yang berisi semua janji-janji palsu mereka
Tak peduli antar sesama
Dan itu semua sudah terbuktikan

Karya: Alifia silfana abadiyah (2017)

#2 Puisi Mencari Keadilan
Mencari Keadilan

Dengan ketenangan hati kami berkorban
Demi negeri ini kami mengabdi
Demi negara ini kami torehkan prestasi
Dan demi rakyat ,kami berjuang

Namun…
Kini negaraku penuh kerusuhan
Para petinggi yang tak menegakkan keadilan
Dan dipenuhi rasa kemunafikan
Asa dan harapan adalah keniscayaan
Salah menyalah silih bergantian
Kita berjalan mencari keadilan
Namun kejujuran tak kunjung ditemukan
Hanya sogokan –sogokan  yang berkeliaran

Oh Indonesiaku…
Kumerindukan  kedamaian, kenyamanan, ketentraman
Namun bukan bualan
Maka bersatulah  Indonesiaku…
Junjunglah kemajemukan
Toleransi yang kita butuhkan
Demi tegaknya suatu keadilan
Karya :Kholisatur Rosidah (2017)
#3 Puisi Ballada Kasus Ahok
Ballada Kasus Ahok
Mulut yang tak sengaja mengucap
Menggerakan kegaduhan di seluruh nusa
Kebebasan yang memojokan
Menggiringmu ke meja hijau pengadilan

Hadiri semua sidang
Kau hormati hokum di dunia
Tutuntan-tuntutan yang tidak berlandaskan
Cacian-cacian yang tidak beretika

Palupun akhirnya berkata
Tuntutan 2 athun yang tidak kuinginkan
Didakwakan atas kesalahan yang tak kau lakukan
Bersabarlah pasti kau akan dapat keadilan

Karya: Riawati Rachman (2017)

#4 Puisi Untuk Ahok
PUISI UNTUK AHOK

Dia Cuma laki-laki biasa yang merambat ke semak liar
Dan sesekali menebas belantara kemunafikan dan keserakahan
Kalau pun dia coba merajut maaf dan kedamaian
Siapa yang mau peduli?
Karena langkahnya sudah dijenggal jeruji kebencian
Dan cakar mereka sudah tak sabar ingin mengonyak kejujuran
Kadang aku malu tersimpuh di sajadah
Mencari jawabanmu dalam tengadah
Tuhan
Siapa sesungguhnya pemegang pintu surga?

Karya: Irfan Andaru Laksa (2017)

#5 Puisi Negara Hukum
NEGARA HUKUM

Negriku. . .
Hukum itu. . .
Harus ditegakkan serta membela yang benar ,
Namun, apa yang terjadi pada hukum negriku ini ?
Tapi kenyataannya sekarang
Hukum sudah disalahgunakan, ketika yang salah dibela dan yang benar dipenjarakan

Hukum negriku ,seperti hukum rimba,
Yang berkuasa semakin berjaya
Yang lemah semakin menderita. . .

Wahai generasi penerus bangsa. . .
Ubahlah hukum negri ini
Di mulai dari diri sendiri
Dengan jujur sebagai kunci

Indonesia akan berjaya
Jika tak ada kebohongan berkata
Karya: Putri Eka Nur Lestari (2017)
#6 Puisi Bahagia dan Derita
Bahagia dan Derita
Krisis ekonomi Indonesia
Krisis ekonomi kembali melanda
Di tanah airku tercinta, Indonesia

Tangan-tangan dusta kini mengenggam kuasa
Mengambil alih semuanya
Namun, namun kinerjamu saat ini ?
Engkau hanya menar-nari, tanpa memikirkan nasib kami
Engkau bahagia, gembira
Sedangkan kami disini
Kami menderita
Kami sengsara

Dimana letak kebijakanmu ?
Rakyat yang tidak berdosa engkau biarkan menderita
Dimanakah janjimu?
Yang ingin mengupas krisis di Indonesia

Apakah semuanya hanya janji belaka ?
Apakah semuanya adalah dusta ?
Masih pantaskah mereka menjadi penggerak bangsa
Sampai kapan krisi ini melanda negeri kita

Karya: Setyo Budi Utomo (2017)

#7 Puisi Tepat Diantara Dua Mata
Tepat Diantara Dua Mata

Hilang.....
Telah lenyap terbawa ombak
Hilang.....
Lenyap tanpa jejak
Bukankah Jeruji besi mengurung ?
Layaknya burung dalam sangkar
Dikurung oleh sekawanan penjaga
bak koloni semut yang  mengepung
Tapi apa daya...
penjaga itu hanyalah koloni semut
Mereka hanya menatap setelah diberi manisan
Tepat diantara dua mata
Mereka menghilang ...
Bak kabut tertiup angin

Karya : Sintya Uswatun Khasanah (2017)

Demikian artikel mengenai Kumpulan Puisi Tentang Politik dan Hukum, semoga bermanfaat bagi kita semua. Jika ingin mengambil puisi di atas maka jangan lupa sertakan pengarangnya, hargailah karya orang lain jangan asal menduplikatnya.

1 komentar

mantapp ane bookmark gan kalo sewaktu2 butuh