Kumpulan Puisi Tentang Bencana Alam

Hallo para pecinta sastra terutama puisi, perkenankan saya menyajikan kumpulan puisi tentang bencana alam karya anak didik saya dalam artikel kali ini, selain itu kumpulan puisi ini berisi juga puisi dari karya selain murid saya. Mari kita baca bersama-sama...

kumpulan puisi bencana alam

#1 Puisi Genangan Air Mata Langit
Genangan Air Mata Langit

Langit terus menjatuhkan air mata
Menambah kesedihan dijiwa
Hari demi hari tak kunjung reda
Ini pertanda banjir akan melanda

Waktu terus berputar…
Ternyata benar
Banjir datang memberi rasa hambar
Genanganpun kian mengantar
Diam tak bergetar

Manusia…
Mungkin ini ulah mereka
Lihatlah wahai manusia
Karena kecerobohanmu menghancurkan semuanya
Saudara,keluarga menjadi korban becana
Tolong…
Itulah suara jeritan mereka

Karya: A.Taufiq (2017)

#2 Puisi Si Jago Merah
Si Jago Merah

Engkau bisa datang dan pergi begitu cepat
Saat kau datang kau bisa membawa malapetaka bagi siapa saja
Saat kau pergi kau tak membawa apa-apa
Saat kau pergi terlihat bekas yang tak menyerupaimu
Namun kadang bekasmu itu terasa sakit bagi yang menyentuhmu
Siapapun bisa menjerit andai berjumpa denganmu
Warnamu kadang bisa menjadi penentu
Selama ini kau tak kekal meskipun kau bisa kembali lagi
Untuk melenyapkan segalanya menjadi tak bernilai

Karya: M. Fachry Maulana (2017)

#3 Puisi Api Duka
Api Duka

Kecil kawan, Besar lawan
Tak ku sangka
Abu-abu duka yang menangis ini
Menangis karenamu
Kenangan yang ada habislah sudah
Larut dalam duka
Api... Kaulah penerang
Kau pun jua perenggut cahaya
Cahaya-cahaya kenangan bersamanya

Karya: Ahmad Sholihuddin (2017)

#4 Puisi Suka Menjadi Duka
Suka menjadi duka

Ku beranjak dari tidurku yang lelap
Menyambut matahari seakan tersenyum padaku
Udara segar untuk nafas ini
Angin sepoi sepoi berhembus di telinga
Ku beranjak keluar menghampiri pestaa
Canda tawa senyum lembut dari mereka
Seakan ikut menari hati ini melihatnya
Ceria gembira riangku bersama mereka
Oh…tidak!
Bagai tersayat pisau hati ini
Melihat mereka tak berdaya pasrah
Tertimbun batuan dan tanah
Ya tuhan! Apakah ini kehendakmu?
Maafkanlah kami, yang telah melupakanmu
Dunia ini penuh drama
Maafkan,maafkan, dan maafkan kami
Yang teracuni kesenangan dunia
Padahal kami tahu ajal ini ada di tanganmu

Karya: Putri (2017)

#5 Puisi Tangisan Tsunami
Tangisan Tsunami

Tiupan angin malam menusuk jiwa
Suara tangisan menggema keseluruh alam
Ombak besar menelan daratan
Menghanyutkan impian dan harapan
Tangisan anak kehilangan ibu
Tangisan ibu kehilangan anak
Menghanyutkan jiwa yang lara

Kini tiada asa yang tersisa
Tinggal luka dan lara
Alam telah menunjukkan keganasannya
Entah apa yang bisa dilakukan manusia
Hanya doa yang sanggup terucap
Jeritan, tangisan kesedihan
Luka dan kehilangan akibat bencana
Tsunami kaulah alasannya

Karya :Efinda Tiara Savitri (2017)

#6 Puisi Banjir Ada Di mana-mana
Banjir Ada Dimana-mana

Banjir
Adalah bencana menakutkan di kota ini
Akibatmu, banyak korban
Kehilangan harta bendanya
Darimu itulah kita sengsara
Kami kelaparan dan juga kehausan

Tapi seharusnya...
Kamilah orang yang dipersalahkan
Waktu itu, ketika banjir datang
Kami bingung dan berfikir
Apa yang harus kami lakukan
Apakah banjir itu ditahan
Ataukah dibiarkan menenggelamkan
Kota ini,

Karya: ERLI LESTIANA (2017)

#7 Puisi Bencana Melanda Negeriku
Bencana Melanda Negeriku

Ya Tuhanku....
Engkau Sang Maha Pencipta
Engkau menciptakan alam semesta beserta isinya
Keindahan negeriku salah satu contoh kebesaran-Mu
Indonesia......Itulah negeriku.....
Aku hidup disini karena anugerah dari-Mu
Engkau menciptakan kami semua hanya untuk beribadah kepada-Mu
Tetapi, kami semua lalai akan semua itu
Bencana yang silih berganti melanda negeri ini
Banjir menenggelamkan para warga
Angin menerpa pemukiman warga
Gempa bumi berguncang meluluh lantahkan  negeri ini seisinya
Gunung meletus menghamburkan baranya
Tanah longsor mengubur nyawa para hamba
Lautan menumpahkan airnya
Ada apakah gerangan?
Apakah itu teguran pada hamba-Mu
Yang telah lalai akan semua perintah-Mu
Sekarang kami sadar akan kelalaian itu
Apakah Engkau akan memaafkan kami, Ya Tuhanku
Begitu besar kedurhakaan yang kami lakukan terhadap-Mu
Kami sanggup menanggung kesalahan itu
Tapi.....
Janganlah Engkau binasakan negeriku

Karya: Taufikur Rohman (2017)

#8 Puisi Lautan Keruh
Larutan Keruh
 
Dari setetes menjadi beribu tetes
Itu semua dari siapa?
Tuhan jawabanya
Bukan berarti,Tuhanlah penyebabnya
Kita yang salah,bahkan bersalah
Kita pula yang resah
Tak terhitung seberapa banyak genangan air di atas bumi
Seakan diam dan enggan pergi
Kudengarkan jeritan alam bernyanyi
Ditemani dewi malam nan  suci
Diiringi percikan air yang berbunyi
Juga tetesan hujan sepanjang hari
Sungguh!insan yang baik
Menabur  sampah kesana kemari
Membangun banjir Januari

Karya: Devi Fitriani (2017)

#9 Puisi Gemuruhnya Kelud
Gemuruhnya Kelud

Tuhan pemilik alam semesta
Peringatan-Mu sungguh nyata
Gunung Kelud gemuruhnya sampai Jogjakarta

Tuhan Yang Maha Pengampun
Maafkan kami atas semua salah dan kesombongan
Kami lalai atas semua teguran-teguran
Yang ada membuat dosa semakin terhimpun

Sungguh bencana alam yang terjadi
Wujud lain cinta-Mu kepada kami
Agar kami selalu saling menyadari
Untuk selalu iman kepada Sang Ilahi

Karya: Miftuharud Diniyyah (2017)

#10 Puisi Tsunami
TSUNAMI

Seharusnya ku buat kapal besar
Dipucuk gunung yang bertingkat itu
Tapi sebelumnya tak ada pertanda
Juga isyarat lainnya

Badai gelombang itu datang tiba-tiba
Bahkan sesudah gempa
Tak ada senggang waktu untuk mengira

Aku hanya bisa berharap
Ada kapal besar yang lewat
Tapi sudah lama sekali
kapal Nuh tidak berlayar lagi

Karya: M Iqbal Maulana (2017)

#11 Puisi Air Tumpah
Air Tumpah

Malam yang indah
Diiringi dengan melodi makhluk hutan
Gemerlap bintang bertaburan di mega malam
Lelap tidur sang manusia
Ditemani malam sunyi nan tenang

Namun,tiba-tiba gemuruh guntur datang
Mencengangkan pendengaran
Tetes demi tetes airpun jatuh
Menjadikan bintang dan bulan lari menghilang
Bagai ditelan sang mega mendung

Angin menganyun kencang saat itu
Seperti semangat para petarung laga
Menggema dan menyandra
Menyandra jiwa yang mendengarnya
Dalam ketakutan

Tetesan itu tiada henti
Terus dan terus menghujani bumi
Limpahan air yang berharga
Tetapi apa yang terjadi?
Jika tetesan air menjadi lautan samudera untuk para manusia

Sungai memuntahkan air dan seisinya
Pohon tak bisa menampung minumnya
Apa yang terjadi?
Tetesan air menggenang pemukiman
Mengusik tidur para ciptaan Tuhan

Tapi,akan ada pelajaran dari ajaran
Dan banjir menjadi sihir
Sihir agar dapat berfikir
Bagaimana alamku menggerutu?

Karya: Nurul Fajri Himlal Faz (2017)

#12 Puisi Kabut Asap Jangkau Anambas
Kabut Asap Jangkau Anambas

Asap……….
Kutak tau dari mana asalmu?
Kau terlihat pada pagi dan sore.
Kau menutupi sebagian pulau di Anambas
Kau menangkas jarak pandang
Kami tidak dapat bekerja karnamu
Asap,dari manakah asalmu?
Tiba-tiba burung bergelepakan
Terkapar dengan siksa bercincin perih
Ah,hutanku terbakar
Apalagi yang bisa kusiarkan sebagai berita keindahan?
Hanya sejengkal nafsu keserakahan
Yang menghancurkan kreasi tuhan
Api telah menjadi lautan
Kala tak lagi ada barisan hijau di bumi pertiwi ini

Karya: Widiyanti (2017)

Demikian kumpulan puisi mengenai bencana alam yang dapat saya bagikan, semoga bermanfaat bagi kita semua. Berhati-hatilah kalian terhadap bencana yang terjadi di bumi pertiwi ini. Terima kasih sudah membaca dan berkunjung di blog saya.

Tidak ada komentar