Jenis dan Susunan Acara (Pembawa Acara)

Jenis dan Susunan Pewara (Pembawa Acara) - Hallo sobat wadahe bahasa, bagaimana kabarnya? semoga saja dalam kondisi yang sehat. Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan kepada kalian tentang Jenis dan Susunan Pembawa Acara. Baik saya akan menjelaskan yang Jenis Pembawa Acara terlebih dahulu.
Jenis dan Susunan Acara (Pembawa Acara)
Jenis dan Susunan Acara (Pembawa Acara)
Jenis-jenis Pewara

Munaf dan Arief (2003:170) membagi pewara ini didasarkan atas jenis acara yang dibawakan, yaitu:
- Pembawa acara resmi (pewara acara resmi), acara resmi ini ada dua, yaitu acara remi dilaksanakan di ruangan dan acara resmi yang diselenggarakan di lapangan. Ketentuan resmi atau tidak resminya acara dilihat dari antara lain, adanya aturan-aturan yang ketat dan aturan itu harus dipatuhi oleh semua yang hadir dalam acara tersebut. Dan juga ditentukan oleh waktu karena biasanya acara resmi itu waktunya sangat terbatas, dan orang yang hadir pun kadang-kadang ada pejabat dan orang-orang penting sehingga waktu merupakan tolok ukur bagi mereka untuk bisa hadir. Begitu pula pewara dalam acara ini karena keresmian acara yang dipersiapkan sedemiakian rupa itu, maka pewaranya pun harus terkesan kaku sebab ia harus patuh pada beberapa aturan, misalnya tentang tidak banyak bergerak, anggun dan berwibawa. Sedangkan acara resmi di lapangan harus terkesan seperti acara atau upacara militer, maka pembawa acara resmi di lapangan ini harus terkesan tegas, baik gerakan maupun ucapan. Sehingga tidak ada kesan main-main dan tidak serius. Contoh acara resmi di lapangan, semua bentuk upacara bendera di lapangan. Dan contoh acara resmi di ruangan, semua acara pembukaan-pembukaan atau peresmian, acara wisuda, sambut-pisah dan serah terima jabatan dan lain-lain.

-  Pembawa acara hiburan (pewara hiburan), ketentuan untuk pewara hiburan ini tidak terlalu  ketat seperti pada pewara resmi. Ketika membawakan acara hiburan pewara harus terkesan lincah, lincah bergerak dan lincah berbahasa agar acara bisa teerkesan lebih hidup dan marak. Dan juga pewara diharapkan mampu mengomentari setiap acara yang akan ditampilakan dengan tepat, menarik dan efektif. Tujuan dikomentari agar terkesan nyambung satu dengan lainnya, serta juga dapat menambah pengetahuan pendengar dengan informasi tentang setiap bentuk hiburan yang ditampilkan.

-  Pewara acara setengah resmi, acara ini dikatakan setengah resmi karena aturan-aturan dalam acara ini tidak terlalu ketat, dan yang menjadi protokoler atau yang mengatur acara juga tidak terlalu disiplin menyelenggarakan acara. Dan juga susunan dalam acara tersebut tidak terlalu formal, tetapi terkesan seperti suasana kekeluargaan saja. Contohnya suasana acara arisan, rapat, acara ulang tahun, dan lain-lain.

Susunan Acara dan Skenario Acara

Susunan acara adalah materi acara yang akan mengisi suatu acara. Materi acara ini dirancang oleh protokol, lalu diserahkan kepada pewara. Susunan acara ini berisikan urutan-urutan acara yang akan dibawakan atau dibacakan pada saat acara berlangsung, biasanya berisikan garis-garis besar acara saja.

Materi acara disusun sesuai dengan aturan yang berlaku, yakni logis dan pantas sesuai dengan bentuk acara. Untuk acara yang berupa pidato atau pembicaraan, seperti: laporan, sambutan, disusun dengan urutan dari yang berjabatan terendah dulu, misalnya susunan acara pembukaan seminar:

  • Pembukaan (oleh pewara)
  • Laporan ketua panitia
  • Sambutan dari Dekan FBSS
  • Sambutan, sekaligus membuka seminar secara resmi oleh Rektor UNNES
  • Pembacaan doa
  • Penutup (oleh pewara)

Jadi untuk menyusun acara di atas, jabatan ketua lebih rendah dari jabatan dekan, maka laporan ketua panitia dulu, baru sepatah kata atau sambutan dekan. Begitu pula jabatan dekan lebih rendah dari rektor, maka dekan dulu yang berbicara, setelah itu baru rektor, begitu seterusnya.

Setelah materi acara disusun, maka untuk memudahkan pewara sebaiknya materi ini dipindahkan ke dalam skenari acara. Skenario acara ini merupakan gambaran utuh dari aba-aba pelaksanaan acara yang dibacakan atau dibawakan oleh pewara, mulai dari awal sampai akhir acara. Skenario acara ditulis oleh pewara, dengan tujuan untuk memperlancar pelaksanaan acara.

Ketentuan harus tidaknya seorang pewara menulis skenario acara tergantung pada:

  • Pewara itu sendiri, kalau ia ingin lancar dan tidak berbata-bata sewaktu membawakan acara terutama acara resmi.
  • Dewan juri, kalau pewara dalam suatu kegiatan lomba. Biasanya dalam lomba juri ingin melengkapi nilai peserta dengan kemampuan pewara menulis skenario acara, terutama bahasanya.


Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis skenario acara:

  • Pemakaian atau penulisan harus sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (baku).
  • Pemakaian atau pemilihan kata harus sesuai dengan topik acara, tepat dan bervariasi.
  • Penulisan kalimat harus efektif, agar mudah dimengerti, logis, dan menarik.
  • Perhatikan penulisan nama, pangkat dan gelar seseorang, jangan sampai salah. Jika satu orang disebut pangkat dan gelarnya, maka yang lain juga harus disebut kan atau sebaliknya.
Demikian artikel tentang Jenis dan Susunan Pewara (Pembawa Acara) semoga bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada tambahan materi silakan bisa berkomentar di bawah jangan lupa berdonasi dan klik iklan sebagai tanda mendukung kemajuan blog ini. Terima kasih

Jenis dan Susunan Pewara (Pembawa Acara), Jenis dan Susunan Pewara (Pembawa Acara), Jenis dan Susunan Pewara (Pembawa Acara), Jenis dan Susunan Pewara (Pembawa Acara), Jenis dan Susunan Pewara (Pembawa Acara), Jenis dan Susunan Pewara (Pembawa Acara), Jenis pewara, Susunan Pewara (Pembawa Acara), Jenis pewara, Susunan Pewara (Pembawa Acara), Jenis pewara, Susunan Pewara (Pembawa Acara)

Tidak ada komentar