Jenis Drama
Berdasarkan Penyajian Lakon – Indonesiaku Hello sobat blogger berjumpa lagi
dengan saya. Sebelumnya saya telah membagikan sebuah artikel tentang biografi
seorang penulis terkenal dari Indonesia. Tentunya bagi kalian yang suka
mengoleksi karya-karya sastra penulis Indonesia maka kalian tak asing lagi
dengan beliau, penulis tersebut bernama Tere Liye, beliau ini dilahirkan dari
keluarga yang sederhana. Untuk itu kita yang dilahirkan dalam keluarga
sederhana dan kaya janganlah bersenang diri dulu, karena hidup itu pasti butuh
usaha yang keras. Baiklah itu merupakan sedikit motivasi aja hehe kembali lagi
ke topik hari ini, sesuai dengan judul artikel ini bahwa saya akan membahas
tentang jenis-jenis drama berdasarkan penyajian lakon.
Penyajian Lakon |
Jenis-jenis drama
dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu 1) Berdasarkan penyajian lakon
2) Berdasarkan sarana dan 3) Berdasarkan ada atau tidaknya naskah. Untuk
pertemuan kali ini saya akan membahas yang pertama yaitu jenis drama berdasarkan
penyajian lakon.
JENIS DRAMA
BERDASARKAN PENYAJIAN LAKON
Pada jenis drama
yang pertama ini diklasifikasikan lagi
menjadi delapan bagian di antaranya 1) tragedi/duka cita 2) komedi/suka cita 3)
tragekomedi 4) opera 5) melodrama 6) farce 7) tablo dan 8) sendra tari
1) tragedi/duka
cita
Tragedi/duka cita adalah
drama yang melukiskan kisah kesedihan yang besar. Pelaku utama dari awal sampai
akhir pertunjukan selalu sia-sia (gagal) dalam memperjuangkan nasibnya yang
jelek. Cerita berakhir dengan kedukaan yang mendalam, tokoh utama mati. Penonton
dibawa perasaannya untuk ikut merasakan kesedihan tsb. Contoh: Oedipus Sang
Raja (Sophocles)
2) komedi/suka cita
Komedi/suka cita adalah drama
penggeli hati. Penuh kelucuan, menimbulkan gelak tawa penonton. Komedi à bukan lawak: tetap
memperhatikan nilai dramatik. Kelucuan dicapai dengan penyusunan kekuatan
kata-kata: sindiran, kritik.
3) tragekomedi
Tragedikomedi adalah perpaduan
antara drama tragedi dan drama komedi. Isi lakon penuh kesedihan, tetapi juga
mengandung kegembiraan dan hal-hal yang menggelikan. Sedih-gembira silih
berganti à
penonton dibuat larut dalam kesedihan, kadang dibuat tertawa terbahak-bahak.
4) opera
Opera adalah drama yang dialognya
dinyanyikan / dilagukan dengan diiringi musik. Drama jenis ini mengutamakan
nyanyian dan musik, lakon hanya sebagai sarana.
5) melodrama
Melodrama adalah drama yang dialognya
diucapkan dengan iringan melodi / musik. Pengungkapan perasaan diwujudkan
dengan ekspresi wajah dan gerak-gerik tubuh yang diiringi musik. Melodrama
lahir dari opera.
6) farce
Farce adalah drama yang menyerupai
dagelan, tetapi tidak sepernuhnya dagelan. Ceritanya berpola komedi. Kelucuan
dimunculkan melalui kata-kata dan perbuatan. Yagn ditonjolkan à kelucuan yang
mengandung gelak tawa agar penonton merasa senang.
7) tablo
Tablo adalah jenis drama yang
mengutamakan gerak. Para pemain tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya
melakukan gerak. Jalan cerita dapat diketahui dari gerak-gerak lakon. Bunyi-bunyi
pengiring dipakai untuk memperkuat kesan gerak. Penonjolan dalam drama jenis
ini adalah ekuatan akting para pemainnya.
8) sendratari
Sendratari adalah gabungan antara seni
drama dan seni tari. Pemain adalah penari berbakat. Rangkaian peristiwa
diwujudkan dalam bentuk tarian-tarian yang diiringi musik. Tidak ada dialog,
hanya kadang dibantu narasi singkat à
membantu penonton memahami cerita. Hal yang ditonjolkan: tari, cerita sdipakai
sebagai sarana. Contoh: Sendratari Ramayana.
Demikian artikel Jenis
Drama Berdasarkan Penyajian Lakon. Semoga bermanfaat bagi kita semua,
apabila ada yang ingin ditanyakan dan ada tambahan silakan berkomentar di kolom
komentar di bawah. Untuk jenis drama yang selanjutnya saya akan bahas pada artikel
selanjutnya . sekian terima kasih.
Tidak ada komentar